Rudy Sutadi - Bapak ABA Indonesia
dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPd.I
Dokter Konsultan Smart ABA dan Smart BIT untuk Autisme
KID-ABA Autism Center Indonesia, Grand Wisata, Bekasi, Jawa Barat
Celebration Boulevard Blok AA 11 No.56-57-58, Grand Wisata, Bekasi 17510, Jawa Barat, Indonesia
AUTISME ? SIAPA TAKUUUT...?!
Autism Is Cureable ! Insha Allah
Autisme Bisa Sembuh !   Insya Allah
Ayo Verbal...! Ayo Sekolah Reguler...!
Tanggal Artikel: 2011-03-31
Halaman ini telah di-akses 526920 kali, sejak 31 Maret 2011
Terakhir dikunjungi 29 Oktober 2025, jam 13:15:28
Rudy Sutadi, seorang dokter spesialis anak, mempelajari autisme dan penanganannya awalnya untuk kebutuhan sendiri yaitu untuk menterapi putra pertamanya.
Setelah anaknya mengalami kemajuan, maka banyak orangtua, terapis, dokter, dan profesional lainnya yang ingin mengetahui penanganan autisme yang benar. Sehingga kemudian dokter Rudy memberikan berbagai pelatihan/ workshop, seminar dan simposium di berbagai universitas/ fakultas serta perkumpulan-perkumpulan/ kelompok-kelompok/ yayasan-yayasan autisme di seluruh Indonesia.
Awalnya dokter Rudy Sutadi memeriksakan anaknya yang walaupun sudah berusia 2 tahun 5 bulan namun belum bisa bicara, ke senior dan gurunya yaitu dr. Hardiono D. Poesponegoro, SpAK, pada akhir Desember 1996 di tempat praktek pribadinya di kawasan Kelapa Gading.
Oleh dokter Hardiono, kemudian dirujuk ke dr. Melly Budhiman, SpKJ, yang berpraktek di RS MMC, dengan surat keterangan "kemungkinan retardasi mental, mudah-mudahan bukan autisme". Yang kemudian dijawab oleh dokter Melly pada awal Januari 1997 dengan surat keterangan bahwa anak tersebut adalah "PDD Autisme".
Itulah awal yang kemudian merubah jalan hidup dokter Rudy yang sebelumnya sehari-harinya mengelola sebuah rumah sakit kecil di Jakarta dan beberapa puluh Klinik Dokter 24 Jam di Jakarta, Bogor, dan Sukabumi.
"Wah, saya waktu itu tidak tahu apa-apa tentang autisme, apalagi penanganannya", begitu dokter Rudy memulai kisahnya.
Menurut dokter Rudy Sutadi, dulu saat beliau menjalani pendidikan dokter di FKUI, maupun saat menjalani pendidikan spesialis anak di Bagian IKA (Ilmu Kesehatan Anak) FKUI/RSCM (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo) di Jakarta, sama sekali tidak pernah diajarkan tentang autisme apalagi penanganannya.
Dulu saat menjalani pendidikan spesialis anak tersebut, ketika masih yunior mendapat giliran tugas di Poliklinik Umum Anak (IKA FKUI/RSCM) tersebut, jika ada pasien anak-anak yang terlambat bicara, ketika ditanyakan ke seniornya, dikatakan supaya dirujuk ke Poliklinik Nerologi Anak (IKA FKUI/RSCM) saja.
Dan setelah tahun berlalu, saat beliau bergiliran tugas di Poliklinik Nerologi Anak, ketika mendapat rujukan dari Poliklinik Umum Anak, oleh senior dan gurunya, dianjurkan untuk dirujuk ke Sub Bagian Psikiatri Anak, Bagian Kedokteran Jiwa FKUI/RSCM.
Sempat terlintas dalam pikiran dokter Rudy, "kenapa ya dirujuknya ke Bagian Jiwa…?" Namun segera saja hal itu terlupakannya oleh karena banyak kesibukan saat menjalani pendidikan tersebut, termasuk juga beliau tidak ingat untuk menanyakan hal tersebut pada tahun berikutnya ketika bergiliran stase selama 1,5 bulan di Bagian Kedokteran Jiwa.
"Lebih tepatnya 'sih' seharusnya anak-anak autistik ditangani oleh Dokter Spesialis Anak, bukan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (Psikiater), karena ini 'kan' termasuk masalah perkembangan anak, kelompok diagnosisnya saja -Pervasive Development Disorder- yaitu Gangguan Perkembangan Luas", begitu dokter Rudy menandaskan.
Lalu, kenapa Dokter Jiwa (Psikiater) menangani autisme? "'Weleh', itu karena salah kaprah dulunya. Dulu autisme ini disangka sakit gila yang terjadi pada anak-anak, sehingga ditangani oleh Dokter Jiwa (Psikiater). Sehingga pada DSM-1 (tahun 1952) autisme didiagnosis sebagai “Schizophrenic Reaction, Childhood Type”, dan pada DSM-2 (tahun 1968) autisme dimasukkan dalam kategori “Schizophrenia, Childhood Type”, kemudian pada DSM-3 (tahun 1980) disebut sebagai “Infantile Autism” (yang masih bernuansa sakit jiwa/gila). Barulah pada tahun 1980-an hal ini dikoreksi, sehingga pada DSM-3R (revision, tahun 1987) dan seterusnya (DSM-4 tahun 1994, DSM-4R tahun 2000), autisme dikategorikan sendiri, yaitu sebagai “Autistic Disorder”, demikian tambah dokter Rudy.
Pada awal tahun 1997 itu di Indonesia sangat sedikit sekali dokter/orang yang mengetahui apalagi faham tentang autisme, terlebih lagi penanganan yang benar. Paling maksimal disebutkan "Pendidikan Khusus" untuk penanganannya, namun tidak dapat menerangkan pendidikan khusus yang bagaimana ketika ditanyakan lebih lanjut.
Tanpa membuang waktu, dokter Rudy saat itu segera memasukkan anaknya di sebuah tempat terapi yang dianjurkan. Namun dokter Rudy Sutadi tidak puas melihat penanganannya, "doesn't make sense" ujarnya.
Kemudian dimulailah perburuan dokter Rudy ke satu tempat-terapi dan ke tempat-terapi yang lain, namun paling bertahan hanya beberapa hari sampai 1-2 minggu.
"Tempat-tempat terapi yang ada di Jakarta saat itu tidak khusus menangani autisme, sehingga metode yang digunakan tidak khusus untuk anak-anak autistik. Tempat-tempat terapi yang ada itu sebenarnya tadinya menangani anak-anak retardasi mental, speech-delay, Down's syndrome, cerebral palsy, dlsb, namun kemudian mereka menerima juga anak-anak autistik. Sehingga kemampuan/keilmuan/metode yang mereka gunakan untuk anak-anak non-autistik, kemudian mereka terapkan begitu saja kepada anak-anak autistik".
"Jelas tidak sesuai" begitu tukas dokter Rudy Sutadi.
Begitu juga dengan penanganan medis, saat itu anak-anak autistik ditangani oleh Dokter Ahli Jiwa (Psikiater), yang hanya memberikan obat-obat psikotropik saja.
"Padahal untuk autisme, obat-obat psikotropik sebenarnya merupakan pilihan terakhir, yaitu jika dengan moda terapi yang lain, yaitu ABA (Applied Behavior Analysis) dan BIT (Biomedical Intervention Therapy) tidak bisa atau sulit teratasi, sehingga diperlukan tambahan (bukan utama) bantuan obat psikotropik, yang hanya sekedar membantu saja dan bukan direncanakan untuk diberikan terus-menerus apalagi sampai bertahun-tahun", begitu yang diterangkan oleh dokter Rudy Sutadi.
Mulailah dokter Rudy secara marathon membaca berbagai materi yang telah dicetaknya itu, "seluruh waktu yang ada saya gunakan untuk baca, baca, dan baca, hanya dipotong makan serta sholat, dan juga tertidur jika sudah kelelahan, bukannya tidur lho..." ujarnya sambil tergelak.
Sampai akhirnya dokter Rudy membaca tentang ABA (Applied Behavior Analysis), "wah saya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap ABA", selorohnya.
Kenapa begitu? "Iya, karena ABA untuk autisme ini dasarnya telah dikembangkan sejak hampir 1 abad waktu itu (saat ini sudah lebih dari 1 abad – red.), kemudian kelebihannya antara lain metodenya yang sistematik, terstruktur, dan terukur, di samping telah terbukti pada banyak sekali penelitian bahwa ternyata efektif dan efisien".
"Maksudnya sistematik yaitu adanya rangkaian yang jelas dalam kurikulum/program/ aktivitas, sehingga tahapannya berkesinambungan dari satu program/aktivitas ke program/aktivitas selanjutnya, setelah satu program/aktivitas, what-next, apalagi kelanjutannya", begitu penjelasan dokter Rudy yang sangat terkenal dan sangat piawai serta sangat bersemangat dalam menerangkan serta menjelaskan berbagai seluk-beluk ABA. Sehingga tidak heran kalau banyak orang di Indonesia yang menyebutkannya sebagai ABA-nya dokter Rudy, bahkan beliau juga dinyatakan sebagai BAPAK ABA Indonesia.
"Maksudnya terstruktur adalah adanya tehnik yang telah sangat jelas dalam menjalankan teaching-session, seperti misalnya DTT, DT, EO/TP, dlsb, yang telah dikembangkan oleh para ahli serta praktisi, sehingga saat ini bisa dikatakan almost perfect".
"Maksudnya terukur yaitu adanya lembar penilaian pada semua program/aktivitas dalam teaching session, sehingga kita bisa dengan secara yakin mengatakan bahwa anak sudah ataukah belum bisa/menguasai/mampu dalam suatu/berbagai hal".
Setelah itu dokter Rudy banyak membeli berbagai buku tentang ABA melalui amazon.com serta mengikuti berbagai workshop, seminar/simposium, short-course, summer-course, dlsb, di Amerika dan Australia.
"Alhamdulillah saat itu belum krismon (krisis moneter tahun 1998 – red.), sehingga terasa cukup ringan untuk memborong berbagai buku dan teaching-material dari internet maupun pada berbagai acara di Amerika dan Australia)", begitu dokter Rudy mensyukuri.
Namun pembelajaran dokter Rudy tetap berlanjut, "tiga sampai empat kali dalam setahun saya ke Amerika untuk mengikuti berbagai workshop, seminar, simposium, short-course, summer-course, dlsb, tentang autisme serta penanganannya, khususnya ABA dan BIT. Oleh karena pada berbagai workshop maupun course, tidak pernah diberikan penerangan ABA secara menyeluruh dari A sampai Z, selalu hanya mosaik-mosaiknya saja. Setelah saya ikut banyak workshop dan course, serta membaca banyak buku, barulah saya bisa menyatukan kepingan-kepingan itu sehingga mendapat gambaran yang jelas serta menyeluruh. Jadi, jangan harap dengan hanya mengikuti 1-2 kali kegiatan di luar negeri saja akan bisa mengetahui, faham, dan menguasai ABA untuk autisme secara keseluruhan".
Namun perjuangan dokter Rudy tidak mudah begitu saja dalam penyembuhan anaknya. Ketika mulai mempelajari ABA pada awal tahun 1997 itu, tidak ada profesional yang bisa membantu, bahkan ada seorang speech-therapist lulusan Filipina yang saat itu diharapkan untuk membantu (oleh karena buku-buku yang dibeli dalam bahasa Inggris, sehingga diharapkan beliau itu tidak kesulitan dalam membaca dan mempelajarinya), namun komentarnya "saya tidak menangani pre-speech therapy, karena anaknya masih belum bisa duduk tenang dan tidak ada kontak mata".
Mulailah kemudian dokter Rudy berjibaku menanangani sendiri anaknya dengan dibantu oleh baby-sitter. Dan bukan hal yang mudah sebagai seorang ayah untuk menterapi anak autistiknya, oleh karena jika anaknya menangis, teaching-session harus tetap diteruskan agar supaya anak tidak mendapat ide (tidak belajar) bahwa "teaching-session akan berhenti jika saya menangis", tetapi anak akan mendapat selingan-selingan istirahat-istirahat pendek/singkat jika melakukan instruksi-instruksi (baik dengan prompt ataupun tanpa prompt).
"Jika anak saya menangis dalam teaching-session, sebagai seorang ayah, inginnya saya menggendongnya, mengusap-usapnya, menghiburnya, namun itu tidak boleh saya lakukan kecuali saat break-break (baca: brik-brik, istirahat pendek/singkat seperti diterangkan sebelumnya – red.)", kemudian lanjutnya "hancur dan remuk-redamlah hati saya saat itu, namun saya harus kuatkan dan tetap berkeras hati demi kepentingan dan kemajuan anak saya itu", begitu kenangnya, "dan hal itu rupanya menggores sangat dalam di hati saya, hingga sekarang masih kuat dalam ingatan tentang ekspresi tangis anak saya itu serta kesedihan saya, bahkan sampai sekarangpun masih sangat terasa sakit dan sedihnya jika teringat kembali".
ABA sendiri dasar-dasarnya telah dikembangkan lebih dari satu abad yang lalu, kemudian pada tahun 1962 Prof. Lovaas dengan UCLA Project nya menerapkan ABA untuk autisme, dan hasilnya dipublikasikan pada tahun 1997. Sehingga ABA untuk autisme dikenal juga sebagai Metode Lovaas. Namun barulah pada tahun 1995 ABA untuk autisme terkenal ke seluruh dunia, yaitu setelah Catherine Maurice menerbitkan bukunya yang berjudul "Let Me Hear Your Voice". Dalam buku tersebut, Catherine Maurice (nama samaran) menceriterakan anak pertamanya yang autistik, kemudian berhasil sembuh setelah ditangani oleh team Prof. Lovaas tersebut. Bahkan anak keduanya yang kemudian juga autistik, juga sembuh setelah diterapi dengan ABA ini.
Di Indonesia, ABA mulai disebarluaskan dan dipopulerkan oleh dokter Rudy Sutadi, yang awalnya melalui YAI (Yayasan Autisme Indonesia) yang didirikan oleh dokter Melly serta beliau dan bersama dengan beberapa dokter serta beberapa orangtua dari anak-anak penyandang autisme.
Seminar pertama tentang autisme dan penanganannya diadakan pada Agustus 1997, dan pelatihan ABA pertama-tama dilangsungkan dua minggu kemudian dan pada Desember 1997. Sejak itulah dokter Rudy aktif memberikan berbagai seminar, simposium, dan pelatihan tentang ABA ini ke berbagai kota di seluruh Indonesia, yaitu ke berbagai universitas/fakultas serta berbagai kelompok-masyarakat (perkumpulan, yayasan, tempat terapi, dlsb).
Oleh karena itu, tidaklah heran bahwa ABA untuk autisme di Indonesia oleh beberapa orang dikatakan sebagai ABAnya dokter Rudy, bahkan beliau dinyatakan sebagai BAPAK ABA Indonesia. Beliau juga pernah dipercaya sebagai Dosen Luar Biasa di UNJ (Universitas Negeri Jakarta) dengan mengampu mata kuliah Pendidikan Luar Biasa.
Oleh karena itu, kepakaran dan keahlian dokter Rudy tidak diragukan lagi. Memang sampai sekarang tidak ada pendidikan keahlian khusus autisme di Indonesia maupun di luar negeri yang memberikan gelar ahli autisme; Sebagaimana juga tidak ada pendidikan keahlian khusus tifus, sindrom Down, cerebral palsy, dlsb, yang memberikan gelar ahli tifus, ahli sindrom Down, ahli cerebral palsy, dlsb.
Namun kepakaran/keahlian dokter Rudy sudah diakui oleh masyarakat luas, selain itu juga seperti yang dikemukakan oleh Prof. DR. dr. H. Sofyan Ismael, SpAK, dalam rapat di Dirjen Yanmed Depkes RI (Direktorat Jenderal Pelayanan Medis, Departemen Kesehatan RI) pada tahun 2003, bahwa "seseorang dokter dikatakan ahli dalam suatu bidang jika, pertama, yang bersangkutan mempunyai ilmu di dalam bidang itu, kedua, yang bersangkutan sehari-hari berkecimpung dalam bidang itu, ketiga, ada pengakuan dari sejawatnya".
Kemudian lanjut Prof. Sofyan, "nah, seperti misalnya saya, kalau ada pasien autisme, ya saya langsung rujuk saja ke dokter Rudy, itu merupakan bentuk pengakuan dari sejawat, karena saya sendiri tidak mendalami autisme".
Kiprah dokter Rudy Sutadi paling menonjol adalah dibukanya Klinik Konsultasi dan Terapi untuk autisme di Jakarta Selatan, dan KID-Autis (Klinik Intervensi Dini Autisme) di Jakarta Timur (Sekarang menjadi KID ABA - Klinik Intervensi Dini Applied Behavior Analysis, di Grand Wisata, Bekasi). Di klinik ini, masyarakat dapat berkonsultasi dan melakukan terapi autis.
Tujuan utamanya adalah untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa ABA yang disebarluaskan dan dipopulerkannya bukan sekedar ilmu di atas kertas saja, tetapi memang benar bisa diterapkan dan terbukti kebenarannya. Di samping tentunya untuk secara langsung menangani anak-anak autistik serta sebagai sarana pendidikan dan pelatihan bagi terapis-terapis untuk menangani anak-anak lainnya yang tidak mungkin tertangani seluruhnya oleh KID Autis (sekarang KID ABA)
Di lingkup nasional dokter Rudy dipercaya menjadi ketua Kongres/Konferensi Nasional Autisme Indonesia (KNAI) yang digelar pertama kali di Jakarta, pada awal Mei 2003 lalu. KNAI diselenggarakan oleh Perhimpunan Autisme Indonesia, bertujuan menggugah kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penanganan dini autisme.
Tak hanya di dalam negeri, sepak terjang suami Lisa R Sutadi ini juga diakui di lingkup internasional. Dokter yang mempunyai dua putra ini, memang gencar melakukan kampanye deteksi dini dan intervensi dini terhadap autisme. Beliau aktif di DAN! (Defeat Autism Now!) yang melakukan publikasi tentang autis di media-media lokal dan internasional.
Hanya ada empat dokter ahli dari Indonesia yang bergabung bersama DAN!, yakni Melly Budhiman, M.D; Kurniati Ihromi Tanjung, MD dan Sasanti Yuniar, MD, serta dokter Rudy ini. Sedangkan yang kemudian ikut dalam DAN! Think-Thank adalah dokter Rudy Sutadi ini serta dokter Nia Ihromi Tanjung, dan dokter Rina Adelaine.
DAN adalah organisasi yang dibentuk tahun 1995, yang terdiri dari peneliti dan ilmuwan dari berbagai Negara. Aktif berkampanye pencegahan dan terapi autis anak. Organisasi ini berada di bawah lembaga ARI (Autism Research Institute) yang bermarkas di San Diego, Amerika.
Tentang orang-orangtua maupun anak-anak autistik mereka yang telah sembuh namun tidak mau mengakui dan/atau menyembunyikan bahwa mereka/anak-mereka adalah mantan-autistik, pendapat dokter Rudy Sutadi adalah "Biarkan mereka memilih, apakah ingin tampil sebagai mantan-autistik ataukah bukan, kita harus menghormati keinginan mereka, apapun alasannya. Namun sebenarnya jika mereka tampil sebagai mantan-autistik, hal itu dapat memberi semangat kepada banyak orangtua untuk serius dan tetap serius menangani anak-anak autistik mereka, dan memberi harapan nyata kepada mereka, bukannya suatu harapan palsu, yaitu bahwa autisme ini bisa sembuh".
Tentang sekolah khusus autisme, dokter Rudy sangat tidak setuju dan sangat menentangnya. "Anak autistik harus disekolahkannya di sekolah reguler, agar supaya mereka mencontoh dan belajar dari lingkungannya tentang berbagai hal dari anak-anak lain yang tanpa gangguan/masalah, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang seperti anak-anak lain seumumnya. Karena jika seorang anak autistik digabungkan bersama anak-anak autistik lain ataupun anak-anak yang mempunyai gangguan/masalah lain, maka dia akan mencontoh perilaku yang tidak sesuai yang bukan standar yang benar di masyarakat umum".
"Namun," lanjut dokter Rudy, "memang kita tidak memasukkan anak autistik begitu saja ke sekolah reguler, mereka terlebih dahulu harus ditangani secara dini, intensif, dan optimal, dengan Smart ABA dan Smart BIT. Setelah memenuhi kriteria school-readiness, barulah mereka mulai disekolahkan, dilakukan transisi dari yang tadinya teaching-room secara one-on-one, ke lingkungan sekolah yang one-to-many, many-to-one, dan many-to-many. Tetapi dengan didampingi oleh shadow yang bertugas antara lain menjembatani anak dengan lingkungannya, serta mencatat berbagai masalah yang ada untuk kemudian diajarkan/dilatih di teaching-room yang jika perlu dengan simulasi dan replikasi, untuk kemudian digeneralisasi di lingkungan sekolah".
Pesan dokter Rudy dalam mengakhiri penuturannya, yaitu bahwa dulu autisme dikatakan sebagai suatu kondisi yang tidak punya harapan dan tidak bisa sembuh, namun dengan berbagai kemajuan dalam terapinya terutama Smart ABA dan Smart BIT (Smart Applied Behavior Analysis dan Smart Biomedical Intervention Therapy), ternyatalah bahwa autisme ini bisa disembuhkan. Sehingga saat ini mungkin kita sudah bisa mengatakan "Autisme? Siapa takuuut…??? Autism is curable! Autism is treatable! Autisme bisa sembuh!!!"
"Ayo verbal…! ayo sekolah reguler…!"
Jakarta/Bekasi, Juni 2012 (edisi Revisi) | (revisi minor: September 2023)
Sumber: Diambil dari berbagai sumber
Contact Person Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI:
KID-ABA Autism Center Indonesia
(Klinik Intervensi Dini - Applied Behavior Analysis Untuk Autisme & Gangguan Perkembangan)
Jl. Celebration Boulevard Blok AA 11 No.56-57-58, Grand Wisata, Tambun, Bekasi 17510
Jawa Barat, Indonesia
Telpon/WA Admin: +62-812-8905-6000
admin[et]kid-aba.com
(mohon [et] diganti dengan @ untuk menghindari spam)
Artikel ini juga bisa dibaca di kidaba.com
Bahasa Indonesia
English Language


Istilah/kata autism pertama kali digunakan oleh seorang psikiater Swiss yang bernama Eugene Bleuler, yang pada tahun 1908-1911 mengamati adanya suatu ciri tertentu pada penderita skizofrenia dewasa yang ia sebut sebagai autism yang berasal dari kata bahasa Yunani yaitu autos yang berarti sendiri, yang.....
Jumlah penyandang autisme di seluruh dunia semakin tahun semakin meningkat. Dari kepustakaan pada awal tahun 90-an, jumlah penyandang autisme diperkirakan sekitar 4-6 per 10.000 kelahiran. Tetapi mendekati tahun 2000 angka ini mencapai 15-20 per 10.000 kelahiran. Data pada tahun 2000, angka ini.....
Selama saya kuliah di kedokteran ataupun sebagai dokter, baik dokter umum ataupun spesialis anak, saya selalu bertemu dengan orang-orangtua yang mengharapkan kesembuhan bagi anak-anak mereka. Tidak pernah saya bertemu dengan satupun orangtua yang tidak mengharapkan kesembuhan bagi anaknya.Untuk.....
Istilah stem cell pertama kali dikemukakan pada tahun 1908 yang mempostulasikan adanya kemampuan berdiferensiasi pada sel-sel penghasil/pembentuk darah. Stem-cell atau sel-induk yaitu sel yang belum berdiferensiasi dimana turunan-turunan selnya dapat terdiferensiasi (berubah) menjadi berbagai jenis.....
Salah satu hal yang menimbulkan masalah pada autisme adalah pemberian antibiotik.Oleh karena anak-anak autistik umumnya mempunyai gangguan kekebalan, maka mereka sering mengalami infeksi. Di Amerika, infeksi yang sering terjadi pada mereka adalah infeksi telinga tengah (sedangkan di Indonesia.....
Petunjuk/pedoman yang digunakan oleh ASA (Autism Society of America) dalam menilai suatu metode/cara terapi, yaitu: Apakah terapi tersebut bisa membahayakan anak? Apa akibatnya jika terapi tersebut gagal? Apakah terapi tersebut telah terbukti secara ilmiah? Apakah.....
Selama saya kuliah di kedokteran ataupun sebagai dokter, baik dokter umum ataupun spesialis anak, saya selalu bertemu dengan orang-orangtua yang mengharapkan kesembuhan bagi anak-anak mereka. Tidak pernah saya bertemu dengan satupun orangtua yang tidak mengharapkan kesembuhan bagi anaknya.Untuk.....
Dragon’s Den (Sarang Naga), adalah suatu acara di BBC Knowledge, yaitu berbagai orang dari berbagai latar belakang, menghadapi 5 orang multi-milyuner yang merupakan pengusaha kelas kakap, untuk mengajukan permohonan dana dengan sistem kerjasama bagi hasil.Pada suatu episode, ada seorang.....
Ada orang-orang yang menterapkan berbagai metode yang tidak khusus untuk terapi autisme tetapi tetap saja digunakan untuk menterapi autisme, padahal tidak ada penelitian yang membuktikan efektivitas dan efisiensinya untuk kesembuhan autisme.Katakan saja misalnya Terapi Wicara. Ini tidak dikembangkan.....
ABA (Applied Behavior Analysis) yaitu suatu ilmu perilaku terapan untuk mengajarkan dan melatih seseorang agar menguasai berbagai kemampuan yang sesuai dengan standar yang ada di masyarakat. Penggunaan ABA tidak hanya terbatas pada autisme saja, tetapi sangat luas diterapkan dalam berbagai bidang,.....
TANYA:1. Apakah yang dimaksud dengan terapi IVIG untuk penyandang Autis.2. Di manakah di Indonesia yang bisa melakukan terapi ini?3. Berapa biayanya? (karena sering disebutkan bahwa terapi ini MAHAL)4. Evaluasi sistem imun apa yang harus dilakukan sebelumnya?Zuhdi Setiadi-SemarangJAWAB:Terapi.....
Penanganan penyandang autisme secara serius dengan ABA dan Biomedical Intervention, akan menguras banyak waktu, tenaga, dan perhatian. Itu betul.Tetapi jangan dilupakan bahwa kita juga manusia, yang dilengkapi dengan berbagai kelebihan dan kekurangan. Mungkin kita tidak termasuk manusia super,.....
Dari suatu penelitian jangka panjang yang mengikuti 406 keluarga yang mempunyai anak autistik sampai dengan tahun 2004, didapatkan bahwa angka perceraian tinggi sampai dengan anak berusia 8 tahun, setelah itu menurun. Namun ancaman perceraian tetap berlanjut, yaitu didapatkan bahwa angka perceraian tetap.....
Suatu sore saya menonton film seri Frasier. Yaitu film seri tentang Dr. Frasier Crane, seorang psikiater yang merupakan penyiar radio terkenal di Seattle.Dalam seri itu, Dr. Frasier Crane yang bersama adiknya Dr. Niles Crane, melihat ayahnya sedang dinner di restoran bersama seorang wanita bekas.....
Sangat menarik mempelajari ilmu perilaku manusia, apalagi dalam hal bohong.Mungkin dulu kita hanya mengenal bahwa terdapat 25 tanda kebohongan pada lelaki dan 15 pada wanita (waduh, jadi artinya dibandingkan wanita maka lelaki relatif lebih mudah diketahui jika berbohong).Namun dengan berkembangnya.....
Deteksi dini atau skrining terhadap autisme dapat dilakukan secara sederhana dengan tools (perangkat) yang sederhana misalnya dengan STAT (Screening Tool for Autism in Two-Year-Olds), atau dengan CHAT/M-CHAT (Modified Checklist for Autism in Toddler). M-CHAT adalah versi Amerika yang merupakan perluasan.....
Biomedical Intervention adalah ilmu medis/kedokteran yang menterapi/memperbaiki masalah nerobiologis dan biokimiawi yang terdapat pada autistik. Autisme diyakini penyebabnya yaitu mempunyai dasar genetik dan dipicu oleh faktor lingkungan Faktor genetik ini mengakibatkan banyak hal, misalnya masalah/gangguan.....
Saudara kandung dari anak autistik bisa menganggap anak autistik adalah rivalitas (saingan) yang mencuri seluruh perhatian dan milik/harta-benda dari mereka, oleh karena umumnya perhatian orangtua dan seluruh keluarga terpusat bahkan tersedot pada anak autistik mereka, sehingga mereka kurang memperhatikan.....
Sampai saat ini, masih berlangsung kontroversi/perdebatan mengenai hubungan antara vakstin dan autisme. Namun telah banyak laporan terjadinya regresi autistik beberapa minggu setelah seorang anak mendapat vaksin. Laporan yang paling sering adalah regresi autistik oleh karena MMR. MMR dikaitkan dengan.....
Kementerian Kesehatan Jepang telah menghentikan penggunaan vaksin meningitis dan pneumonia, setelah terdapat 4 kematian berturut-turut yang terjadi di Jepang pada bulan Februari dan Maret 2011 ini, pada anak-anak berumur 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dan 2 tahun,.Kematian tersebut terjadi tidak.....
Terjadinya autisme yaitu oleh karena adanya dasar faktor genetik yang dipengaruhi dan.atau dipicu oleh faktor lingkungan seperti misalnya infeksi rubella/cytomegalovirus, polutan/intoksikasi logam berat, dan vaksinasi campak/MMR (yang masih menjadi kontroversi), dll. Faktor genetik yang berperan.....
Yang dimaksud dengan Intervensi Dini yaitu terapi/tatalaksana yang dilakukan terhadap anak dengan usia sejak lahir sampai dengan usia 3 tahun (terapi/tatalaksana dimulai sebelum usia 3 tahun) yang dilakukan pada anak-anak yang memiliki kecacatan (disability), keterlambatan perkembangan (developmental.....
Insya ALLAH, beberapa hari ke depan akan saya posting ringkasan Terapi Intervensi Biomedis (Biomedical Intervention Therapy / BIT) untuk autisme, yang saya ambil dari Autism Research Institute (James B. Adams, Ph.D.).Ayo cetak 1.000 dokter Indonesia yang menguasai Biomedical Intervention Therapy.....
Dasar :<br><ul> Manusia membutuhkan zat-zat gizi esensial tertentu untuk berbagai fungsi tubuhnya, yang meliputi vitamin, mineral, asam lemak esensial, dan asam amino (dari protein). Hal yang penting untuk diperhatikan yaitu lakukan diet seimbang yang kaya sayuran, buah, dan protein.....
DASAR :Banyak anak autistik mengalami alergi makanan, disebabkan oleh abnormalitas pada sistem pencernaan dan/atau sistem kekebalan mereka. Jika makanan tidak dicerna sempurna menjadi susunan terkecil gula, asam amino, dll, maka makanan yang dicerna sebagian tersebut dapat terserap oleh saluran.....
Napi juga manusia, yang juga mempunyai kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Termasuk juga diriku yang Alhamdulillah merupakan lelaki normal. Bahkan salah seorang teman mengatakan mendengar suara wanita saja sudah merupakan hiburan tersendiri. Tetapi bagi kami yang faham dan ingin.....
Disaat Ibu ibu lainnya bercengkarma dengan ibu lainnya ketika menunggu anak anak mereka sekolah, Ibu anak special harus dengan seksama berada di depan layar monitor melihat aktivitas si special yang sedang di terapi. Disaat Ibu ibu lainnya asyik berada di mall,<br.....
Sampai saat ini masih belum diketahui cara yang paling tepat untuk melakukan pencegahan terjadinya autisme, terutama pada keluarga yang ingin mendapatkan anak berikutnya. Namun berdasarkan ilmu dan pengetahuan tentang berbagai terapi spesifik yang telah menghasilkan perbaikan bahkan kesembuhan,.....
Gejala-gejala autisme akan tampak makin jelas setelah anak mencapai usia 3 tahun, yaitu berupa: 1. Gangguandalam bidang komunikasi verbal maupun non-verbal: - terlambat bicara, - meracau dengan bahasa yang tak dapat dimengerti orang lain, - kalaupun.....
Selama hamil:
Teruskan diet organik yang sangat berkualitas, hilangkan atau sangat kurangi gula dan makanan olahan.
Teruskan multivitamin dan multimineral lengkap yang mudah diserap, dengan paling tidak mengandung 1.800 mg kalsium dan 800 mcg.....
Selama masa bayi:
Berhubungan erat/akrab dengan bayi anda sebanyak-banyaknya dan sesering mungkin, serta tangani dan bercakap-cakap dengannya. Tidur bersamaan dengan waktu tidur bayi anda agar anda memperoleh cukup istirahat, dan dapat berhubungan sesering mungkin.....
ika anak autistik sudah mampu berkumunikasi 1 arah, maka minimalisir pertanyaan langsung kepada mereka, lebih seringlah berkomentar akan suatu situasi, yang bisa secara tiba-tiba, atau memang sengaja diatur. Misalnya : Ibu menjatuhkan bola mainan dari meja saat bermain.....
Dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan paling tidak:
oLab lokal : Hematologi rutin, fungsi hati (LFT, SGOT, SGPT), fungsi ginjal (ureum darah, kreatinin darah), elektrolit lengkap darah, fungsi tiroid (T3, T4, TSH), IgE total
o Complete Digestive Stool.....
Pada Asperger , biasanya tidak ada keterlambatan bicara, sehingga sering diagnosis tidak segera dilakukan, orangtua baru membawa ke dokter ketika usia anak /sekolah anak semakin meningkat, dimana dibutuhkan kemampuan komunikasi yang semakin kompleks, misalnya pada usia kelas I SD/2 SD. Gejala-gejala.....
Kemampuan bicara dengan kemampuan kognitif, itu timbal balik. Jika kognitif anak mambaik, kemampuan bicara juga membaik Ketika kemampuan bicara meningkat, maka akan meningkatkan kognitifnya Kognitif (Kemampuan pemahaman, menangkap rangasangan, menyimpan.....
[ RINGKASAN 04 DARI 17 - BIOMEDICAL INTERVENTION THERAPY]
GLUTEN-FREE, CASEIN-FREE DIET( DAN SERING JUGA CORN-FREE, SOY-FREE )
Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
(Dokter.....
Untuk meningkatkan komunikasi pada anak autistik, maka lalukan berbagai hal seperti menimbulkan protes dari anak pada berbagai aktivitas, sebagai contoh Ketika anak memperhatikan anda, taruh sepatu di lemari pajangan, atur kesempatan anak untuk berkomentar \'Salah!\'.....
PUBERTAS PADA PENYANDANG AUTISME
by : dr Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
Semua anak termasuk penyandang autisme, suatu saat akan mengalami pubertas, terlepas dari kemampuan sosial ataupun IQ nya.
Pada.....
Agar Anak autistic verbal butuh perjuangan berat
dr Rudy Sutadi SpA, MARS, SPdI
Orangtua jangan ragu untuk mengusahakan anak-anak mereka untuk verbal. Jangan terpengaruh orang-orangtua lain atau profesional (katanya) yang mengatakan.....
TERAPI USUS : ANTI JAMUR DAN PROBIOTIK
Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
(Dokter Spesiali Anak. Konsultan Autisme, Applied Behavior Analysis, dan Biomedical Intervention Therapy)
LATAR BELAKANG.....
Bergabunglah dengan kelompok orangtua yang mempunyai keyakinan bahwa autisme bisa sembuh/disembuhkan, sehingga kita tidak merasa sendirian di dunia ini, serta dapat berbagi suka-duka serta pemecahan/mengatasi masalah. Pengalaman-pengalaman positif dari orang-orangtua yang lebih dahulu menangani.....
Pesan Untuk Orangtua (dr Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI)
Bagi orangtua yang anaknya baru saja didiagnosis autisme, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Jika orangtua tidak faham apa itu autisme, mungkin diagnosis autisme tidak berpengaruh.....
Jika tahun 2013 masih jahil membocorkan diet pada anak autistik, maka tahun 2014 ini seharusnya zaman jahil itu harus berlalu, seharusnya orangtua dan keluarga SADAR, lakukan diet CFGFSF dengan 100 %, tidak boleh ada kebocoran, bahkan sesekalipun. Biar jangan lupa kami ingatkan kembali kembali.....
Tentang AUTISME : Seputar persediaan obat-obat, jika anak autistik sakit Siapapun yang menyarankan obat-obatan untuk anak autistik Ibu dan Bapak, maka yang harus diingat adalah hindari penggunaan sediaan sirup, gunakan sediaan.....
Tentang AUTISME : Seputar obat-obatan, jika anak autistik sakit Siapapun yang menyarankan obat-obatan untuk anak autistik Ibu dan Bapak, maka yang harus diingat adalah hindari penggunaan sediaan sirup, gunakan sediaan.....
Yang perlu diingat pada latihan kontak mata pada anak autistik adalah sbb : 1. Jangan memanggil nama anak selama program awal kontak mata, instruksi hanya "lihat " saja. 2. Jika anak sudah on request saat diberi instruksi "lihat",.....
Catatan PENTING !!!! 1. Walaupun hasil pemeriksaan allergi anak autistik tidak akergi terhadap susu dan terigu, tetapi pada anak autistik susu dan terigu tetap TIDAK BOLEH mereka konsumsi, hal ini bukan karena berhungan dengan alerginya, tetapi terbentuknya morphin jika.....
Seputar AUTISME : Membaca hasil pemeriksaan Lab Alergi makanan pada anak autistik Hasil pemeriksaan Lab pada alergi makanan IgG, biasanya tertulis dalam bentuk 0, 1, 2, 3, 4, 5. Berapun hasil nya, itu menunjukkan bahan makanan tersebut REACTIVE (Alergi), jadi.....
Seputar AUTISME : Tanda-tanda anak autistik yang tidak diet/ bocor-bocor diet Seringkali orangtua jika ditanya "Sudah diet pak/bu", dengan cepat akan mengatakan " ooo sudah, anak saya sudah diet 100 %", padahal kita yakin bahwa masih ada kebocoran.....
Seputar AUTISME : Aneka Sayur untuk anak autistik Data kembali sayur yang boleh dicobakan kepada anak autistik (rendah fenol), jangan lupa ROTASI dan ELIMINASI yaaa 1. Sawi hijau 2. Sawi putih 3. Pok coi 4......
<span class="userContent" data-ft="{"tn":"K"}">Seputar AUTISME : Aneka Buah untuk anak autistik Setelah sayur,,,yuk kita data kembali buah yang boleh dicobakan kepada anak autistik (rendah fenol), jangan lupa.....
Langkah-langkah memulai Tatalaksana bagi anak autistik
Dr Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
Step pertama: "Permohonan kita dengan YAKIN agar anak autistik kita sembuh atas izinNya, tentunya dengan taat kepada perintahNya dan menghentikan laranganNya"
Step.....
Berbagai gangguan pada anak autistik
Penyandang autisme memiliki gangguan pada interaksi sosial, komunikasi, imajinasi, serta pola perilaku yang repetitif (berulang-ulang), dan resistensi (tidak mudah mengikuti/menyesuaikan) terhadap perubahan pada rutinitas. Gangguan pada.....
Memulai diet pada anak autistik Diet umumnya dilakukan karena ada suatu penyakit di dalam tubuh kita yang jika tidak dijalankan bisa berpengaruh buruk pada organ lainnya.Begitu juga pada AUTSIME, karena berbagai kerusakan di dalam tubuh anak-anak ini antara lain pencernaan,.....
Mengatasi anak autistik yang sering bahkan terus menerus memegang kemaluannya Oleh : Liza Anwar
Kebanyakan jika hal ini terjadi,maka orang-orang disekelilingnya akan segera berespons secara "Bawel", yaitu memarahi anak autistik.....
Jangan mudah mengeluh dan putus asa Sebenarnya, apapun tidaklah SULIT, sulit hanya karena kita manusia memandangnya dari sisi kita sebagai manusia, dan mengabaikan dasar-dasar yang diberikan oleh Allah.
1. Wah berat banget ujian saya Allah.....
Mengatasi anak-sanak autistik yang suka merusak barang-barang dengan teknik Extinction Oleh: Liza Anwar
Seringkali orangtua, orang serumah dan tempat terapi anak autistik, dibuat pusing oleh perilaku anak autsitik yang suka merusak barang-barang (umpamanya.....
Agar Anak autistik verbal dan sekolah reguler butuh perjuangan berat
dr Rudy Sutadi SpA, MARS, SPdI
Orangtua jangan ragu untuk mengusahakan anak-anak mereka untuk verbal. Jangan terpengaruh orang-orangtua.....
SmartABA for smart parents, smart therapies, and smart professionals (smart ABA= Applied Behavior Analysis Metode Dokter Rudy Sutadi) Kebutuhan akan calon terapis smart ABA untuk Autisme di Indonesia terus meningkat, seiring dengan loncakan yang.....
Perbaiki hubungan dengan orangtua kita.
dr Rudy Sutady, SpA, MARS, S Pd.I (Konsultan smart ABA & smart BIT untuk Autisme)
.....
Pesan Untuk Orangtua
dr Rudy Sutady, SpA, MARS, S Pd.I (Konsultan smart ABA & smart BIT untuk Autisme)
Bagi orangtua yang anaknya baru saja didiagnosis autisme, ada beberapa.....
Mengatasi Anak autistik yang suka menyerang Oleh : Arneliza Anwar
Mengapa anak autistik seringkali menyerang (misal memukul, menjambak rambut, mendorong dll) orang lain? Masalah ini adalah karena ketidak mampuan mereka untuk mengkomunikasi.....
Mengatasi anak autistik yang sering bahkan terus menerus memegang kemaluannya
Oleh : Arneliza Anwar
Kebanyakan jika hal ini terjadi,maka orang-orang disekelilingnya akan segera berespons secara "Bawel", yaitu memarahi anak autistik secara bertubi-tubi,.....