Artikel Smart ABA dan Smart BIT
Autis Autism Autisme Sembuh Atau Tidak Sembuh Pilihan Di Tangan Anda
Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
Dokter Spesialis Anak. Konsultan Ahli Autisme, ABA & BIT
(Applied Behavior Analysis dan Biomedical Intervention Therapy)
Artikel ini telah dibaca: 125716 kali » sejak 07 Juli 2011
Waktu terakhir dibaca: 13 September 2023 » Jam 11:46:56
Autis Autism Autisme Sembuh Atau Tidak Sembuh Pilihan Di Tangan Anda
Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
Dokter Spesialis Anak. Konsultan Ahli Autisme, ABA & BIT
(Applied Behavior Analysis dan Biomedical Intervention Therapy)
Tidak pernah saya bertemu dengan satupun orangtua yang tidak mengharapkan kesembuhan bagi anaknya.
Untuk penyakit-penyakit yang berat sekalipun, orang-orangtua tersebut selalu mengharapkan kesembuhan. Bahkan untuk penyakit-penyakit yang menurut ilmu kedokteran saat itu/kini belum diketahui obat/pengobatannya dan atau yang secara statistik diketahui usianya tidak lama lagi, mereka tetap mengharapkan kesembuhan. Berbagai hal akan mereka usahakan, termasuk terapi alternatif maupun mengharapkan mukjizat.
Terus terang, saya baru-baru ini kaget luar biasa. Ternyata ada orangtua dari penyandang autisme yang berpendapat/menyatakan/meyakini bahwa autisme tidak bisa sembuh (walaupun umur anaknya baru sekitar 3 tahun).
Sungguh aneh. Tidak masuk dalam nalar saya.
Jika yang menyatakan hal tersebut bukan orangtua yang mempunyai anak autistik, mungkin bisa dimaklumi, oleh karena mungkin tidak ada simpati apalagi empati terhadap anak-anak autistik.
Namun jika yang menyatakan hal tersebut adalah orangtua dari anak autistik, wah, tidak habis pikir saya. Apakah mereka tidak mempunyai perasaan terhadap anak-anak mereka? Seakan-akan jadi sepertinya mereka tidak mengharapkan kesembuhan pada anak-anak mereka, atau sepertinya mereka mendoakan/mengharapkan anak-anak mereka tidak sembuh?
Pada orang-orangtua yang saya sebutkan di atas sebelumnya saja, mereka akan mengusahakan segalanya, bahkan mengharapkan mukjizat. Mengapakah pada orang-orangtua autistik yang saya sebutkan itu secara prematur memvonis anak mereka tidak bisa sembuh? Jadi sepertinya seakan-akan mereka mengharapkan/mendoakan ketidak sembuhan anak mereka. Padahal sudah diberitahukan bahwa harapan sembuh itu besar, dan sudah ditunjukkan jalannya untuk mencapai kesembuhan itu. Mengapa...???
Di samping itu, dengan mereka percaya/yakin bahwa anak mereka tidak akan sembuh, maka pastilah mereka tidak akan berusaha maksimal dan optimal.
Jadi, wahai orang-orangtua, apakah anak-anak autistik anda akan sembuh atau tidak? Pilihan ada di tangan anda.
Sedangkan saya memilih bahwa anak-anak autistik bisa sembuh. Autisme bisa sembuh/disembuhkan. Dan saya akan tetap berjuang serta membantu anak-anak autistik tersebut beserta orang-orangtua yang memang mau dibantu untuk kesembuhan anak-anak mereka.
Sekali lagi, apakah anak-anak autistik anda akan sembuh atau tidak? Pilihan ada di tangan anda!!!
Artikel ini juga bisa dibaca di kidaba.com