Artikel Smart ABA dan Smart BIT
Gejala Gejala Autisme
Akan semakin tampak pada usia 3 tahun
Intervensi dini Autisme
Artikel ini telah dibaca: 12626 kali » sejak 10 Mei 2013
Waktu terakhir dibaca: 13 September 2023 » Jam 11:38:00
Gejala Gejala Autisme
Akan semakin tampak pada usia 3 tahun
Intervensi dini Autisme
Gejala-gejala autisme akan tampak makin jelas setelah anak mencapai usia 3 tahun, yaitu berupa:
1. Gangguandalam bidang komunikasi verbal maupun non-verbal:
- terlambat bicara,
- meracau dengan bahasa yang tak dapat dimengerti orang lain,
- kalaupun mulai bisa mengucapkan kata-kata namun ia tak mengerti artinya,
- bicara tidak dipakai untuk komunikasi,
- banyak meniru atau membeo (echolalia),
- beberapa anak sangat pandai menirukan nyanyian, nada maupun kata-katanya, tanpa mengerti artinya,
- bila menginginkan sesuatu ia menarik tangan yang terdekat dan memperlakukan tangan tersebut sekedar sebagai alat untuk melakukan sesuatu untuknya.
2. Gangguan dalam bidang interaksi sosial:
- menolak/menghindar untuk bertatap mata,
- tak mau menengok bila dipanggil,
- seringkali menolak untuk dipeluk,
- tak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang malah lebih asik main sendiri,
- bila didekati untuk diajak main ia malah menjauh.
3. Gangguan dalam bidang perilaku :
- Pada anak autistik terlihat adanya perilaku yang berlebihan (excessive) dan kekurangan (deficient).
- Contoh perilaku yang berlebihan adalah : adanya hiperaktivitas motorik, seperti tidak bisa diam, lari kesana-sini tak terarah, melompat-lompat, berputar -putar, memukul-mukul pintu atau meja, mengulang-ulang suatu gerakan tertentu.
- Contoh perilaku yang kekurangan adalah : duduk diam bengong dengan tatap mata yang kosong, bermain secara monoton dan kurang variatif secara berulang-ulang, duduk diam terpukau terhadap sesuatu hal misalnya bayangan, atau benda yang berputar.
- Kadang-kadang ada kelekatan/asyik pada benda tertentu, seperti sepotong tali, kartu, kertas, gambar, gelang karet atau apa saja yang terus dipegangnya dan dibawa kemana-mana. Perilaku yang ritualistik sering terjadi.
4. Gangguan dalam bidang perasaan/emosi :
- Tidak ada atau kurangnya rasa empati, misalnya melihat anak menangis ia tidak merasa kasihan melainkan merasa terganggu dan anak yang sedang menangis tersebut mungkin didatangi dan dipukul.
- Tertawa-tawa sendiri, menangis atau marah-marah tanpa sebab yang nyata.
- Sering mengamuk tak terkendali (temper tantrum), terutama bila tidak mendapatkan apa yangdiinginkan, bahkan bisa menjadi agresif dan destruktif.
5. Gangguan dalam persepsi sensoris :
- Mencium-cium, menggigit atau menjilat mainan atau benda apa saja.
- Bila mendengar suara keras langsung menutup telinga.
- Tidak menyukai rabaan atau pelukan.
- Merasa sangat tidak nyaman bila memakai pakaian dari bahan yang kasar.
Gejala-gejala yang digambarkan di atas tidak harus ada semua pada setiap anak penyandang autisme. Pada seorang anak mungkin hampir semua gejala di atas ada, tapi pada anak lainnya mungkin hanya terdapat sebagian saja dari gejala di atas.
Ayo bagkit !!! Kalahkan Autisme !! Ayo Verbal Ayo sekolah reguler
Artikel ini juga bisa dibaca di kidaba.com