Artikel Smart ABA dan Smart BIT
Bidadari Kiriman Allah
Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
Dokter Spesialis Anak. Konsultan Ahli Autisme, ABA & BIT
(Applied Behavior Analysis, Biomedical Intervention Therapy)
Artikel ini telah dibaca: 14923 kali » sejak 31 Maret 2012
Waktu terakhir dibaca: 13 September 2023 » Jam 11:43:17
Bidadari Kiriman Allah
Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
Dokter Spesialis Anak. Konsultan Ahli Autisme, ABA & BIT
(Applied Behavior Analysis, Biomedical Intervention Therapy)
Napi juga manusia, yang juga mempunyai kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. Termasuk juga diriku yang Alhamdulillah merupakan lelaki normal.
Bahkan salah seorang teman mengatakan mendengar suara wanita saja sudah merupakan hiburan tersendiri. Tetapi bagi kami yang faham dan ingin segala sesuatunya sesuai syariat, tentulah tidak sembarangan melakukannya.
Namun aku yang walaupun seorang dokter tetapi tidak punya pekerjaan, tidak punya penghasilan, dan tidak punya harta. Berbeda dengan beberapa napi “jelas” (istilah bagi mereka yang berpunya), silih berganti wanita menyambangi. Selain itu, aku juga mempunyai pemikiran, bahwa setelah insya ALLAH aku bebas nanti, maka terlebih dahulu aku akan menata dan meniti hidupku terlebih dahulu yang sudah porak poranda itu, kemudian membalas budi saudara-saudara dan orang-orang yang selama ini sangat baik kepadaku (walaupun tentunya tidak akan pernah bisa terbayar lunas, hutang budi itu akan tetap ada dan dibawa mati, hanya ALLAH sajalah yang bisa membalasnya, bahkan dengan balasan yang jauh lebih baik, lebih banyak serta melimpah).
Begitulah ALLAH sebagaimana sangkaan umatNYA. Namun kemudian aku disadarkan setelah kedatangan ustadz Abu Jibril, yang dalam salah satu tausyahnya menyampaikan bahwa “Bagi antum yang belum mempunyai istri, jangan kuatir, jika ALLAH berkehendak maka DIA akan mengirimkan bidadari ke penjara ini”.
Kemudian mulailah aku berdoa, antara lain doa dalam QS 25:74, yang sebelumya aku malu mengucapkannya. Sungguh ALLAH Maha Benar dengan janjiNYA “AKU perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKU” (QS 2:186), sejak saat itulah beberapa orang mulai diperkenalkan kepadaku, dari yang penampilannya seronok sampai dengan yang bercadar, dari orang biasa sampai orang terkenal/artis, dari karyawan sampai pengusaha, berbagai suku dan ras, orang Indonesia maupun asing.
Melalui proses ta’aruf sesuai syariat, dan setelah shallat istikharah, ternyata Arneliza memenangkan hatiku. Bahkan ALLAH mudahkan jalan, yaitu salah satu hal yang mencengangkanku adalah tidak adanya penolakan sedikitpun dari keluarganya, bahkan berbagai informasi positif tentang diriku mengalir dengan sendirinya ke saudara-saudaranya dari orang-orang yang tahu tentang diriku serta mengenal keluarga besar mereka (sungguh dunia ini sempit, begitulah yang sering dikatakan banyak orang). Begitulah jika ALLAH berkehendak maka segala sesuatu akan dimudahkanNYA.
Setelah proses ijab-qabul yang sangat menguras emosi (tepat hari ini, tanggal 31 Maret, tiga tahun yang lalu), resmilah Arneliza menjadi istriku, sejak saat itulah kebahagiaan terus menerus menyelimuti kami, sungguh pacaran setelah menikah (bukannya sebelumnya) yang menyebabkan ridha ALLAH, segalanya halal bagi kami, semakin hari ALLAH SWT semakin menambahkan c-i-n-t-a kami. Tidak henti-hentinya aku bersyukur padaNYA, karena ALLAH telah mengirimkan bidadariNYA untuk mendampingiku. Terimakasih juga pada ustadz Abu Jibril atas tausyahnya, jazakallah khairan katsiran.
Artikel ini juga bisa dibaca di kidaba.com