Artikel Smart ABA dan Smart BIT
Dragons Den Dan Kesembuhan Autisme
Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
Dokter Spesialis Anak. Konsultan Ahli Autisme, ABA & BIT
(Applied Behavior Analysis dan Biomedical Intervention Therapy)
Artikel ini telah dibaca: 22115 kali » sejak 07 Juli 2011
Waktu terakhir dibaca: 13 September 2023 » Jam 11:35:23
Dragons Den Dan Kesembuhan Autisme
Dr. Rudy Sutadi, SpA, MARS, SPdI
Dokter Spesialis Anak. Konsultan Ahli Autisme, ABA & BIT
(Applied Behavior Analysis dan Biomedical Intervention Therapy)
Pada suatu episode, ada seorang penemu yang mengajukan pinjaman sebesar 50ribu pound untuk mengembangkan usahanya, antara lain untuk pemesanan 50ribu alat buatannya. Orang tersebut membuat suatu alat sederhana berupa lempengan untuk ditaruh di bawah pizza beku yang dimasak dengan microwave.
Seperti diketahui, pada pizza beku yang dimasak dengan microwave, maka akan terjadi masalah “becek di tengah†(itu istilah orang tersebut, yang menjadikan para Naga tergelak). Hal tersebut terjadi oleh karena bagian tengah yang paling akhir mencair, sedangkan bagian lainnya telah lebih dahulu matang. Nah alat tersebut mencegah terjadinya “becek di tengahâ€.
Selesai presentasi, mulailah dilancarkan pertanyaan-pertanyaan oleh para Naga untuk mengetahui prospek bisnisnya.
Ternyata 3 Naga tidak melihat kesempatan menguntungkan. Seorang Naga mengatakan jika biaya produksi per buah sebesar 65 pence dan harga jual 2 pound, maka jika dia minta bagi hasil sebesar 100% saja maka dia tidak akan mendapat keuntungan. Seorang lagi mengatakan, jual saja lisensinya ke perusahaan besar, sehingga walau dia hanya mendapat 10 pence saja maka sudah untung baginya. Bahkan seorang Naga lainnya memberi komentar yang cukup kasar, yaitu agar supaya dia berhenti berhayal, jangan berbuat gila lagi, jangan membuat apa-apa lagi, teruskan saja bekerja sebagai pegawai.
Biasanya jika seorang Naga saja telah memberi penilaian yang tidak baik, maka Naga lainpun mempunyai penilaian yang lebih kurang sama. Namun pada kali itu, seorang Naga berpendapat lain, rupanya dia melihat celah bisnis dan prospeknya jika pemasaran/distribusi melalui jalur-jalur yang dia kuasai. Kemudian Naga tersebut mengajukan penawaran, bahwa dia bersedia memberikan dana setengah dari yang diperlukan dengan konsesi 25%. Begitupun dengan seorang Naga lainnya, yang juga melihat prospek yang bagus berdasarkan jalur bisnis yang dia kuasai. Sehingga kemudian terjadilah kesepakatan bisnis, dan penemu tersebut mendapat sokongan dana yang diperlukan.
Lalu, apa hubungannya dengan kesembuhan autsime? Secara langsung memang tidak ada. Namun kita bisa mengambil pelajaran, bahwa orang-orang yang tidak tahu dan/atau tidak menguasai ilmu untuk kesembuhan autisme maka mungkin akan alergi terhadap kata sembuh, bahkan mungkin menghujat dan menyerang habis-habisan. Seperti juga ketiga Naga tersebut di atas, bahkan seseorang mencela dengan mengatakan profesor gila.
Namun bagi mereka yang mengetahui dan menguasai ilmunya untuk kesembuhan autisme, maka mereka akan menyokong hal tersebut, sama halnya dengan dua Naga tersebut di atas yang tidak mempedulikan ketiga Naga lainnya, karena mereka tahu serta menguasai cara untuk keberhasilan produk yang diajukan itu.
Tetap semangat...!
Autisme? Siapa takuuut...?!
Autisme bisa sembuh/disembuhkan...!
Autism is treatable...! Autism is cureable...!
Verbal yuuuk...! Sekolah reguler yuuuk...! Sembuh yuuuk...!!!
Artikel ini juga bisa dibaca di kidaba.com